Jumat, 07 Oktober 2011

Saatnya



Sesekali kau perlu berdiri di tengah hujan
Hanya untuk mendengar
pesan kefanaan yang mereka bawa

Kamu tersentak ketika keningmu mendadak panas:
“Apa-apaan ini?”

Gemuruh menghangatkan hantu masa lalu
Di keluasan ketika tak satupun dapat terpantul

Saya sontak
melemparkan sepeda saya ke langit

Klakson kemurungan berdentang tiga kali


191210

Keseimbangan



Sebagaimana air
     selalu mencari tempat yang
                                                  r
                                                    e
                                                      n
                                                        d
                                                         a
                                                         h

Begitupun kehidupan ngalir
selalu ke arah keseimbangan

kadang terserap tanah, terbentur batuan
nguap oleh matahari

Mereka pikir telah tersesat sangat jauh
Tak sadar hanya berputar-putar dalam perigi

Tubuh reot ini telah menciptakan kepanikan
Ia berteriak-teriak pada langit yang dangkal

Aneh, sekonyong-konyong ia lebih membutuhkan
jawaban ketimbang cinta


221010


Stambul Nafas



Dalam penderitaan, hati saya senang
saya memiliki alasan untuk bertahan
Memandang keindahan yang prismatis ini
cahaya membias melalui saya

Saya menerima kegelapan; sisi tersuram yang melankolis
seperti saya mengagumi malam
Ketika tiba-tiba saya menyudahi mimpi
cahaya telah membenih di dalam

Hidup dengan prinsip, yang menanggung risiko
Langkah mundur, kekalahan paling telak, koma:
tak  mampu  membendung
desakan paling murni dari visi penciptaan
Hidup yang muncrat ke segala arah!


240610

Perayaan Cinta



Cinta mendamaikan
Cinta itu teduh
Cinta hanya memiliki satu sisi
Bahasanya mudah dipahami oleh siapapun
Cinta selalu tulus
Cinta menerima dengan hangat semua cemooh
Cinta tak merasa berat dengan semua salah paham
Cinta tetap ringan
Cinta tetap beterbangan dengan penuh perasaan bahagia
Karena ia percaya
segala penderitaan, rasa sakit, kehilangan
bukan berasal daripadanya.


261203

Kekinian



Kalaupun ada hidup, maka hanyalah hidup yang
pantas untuk disyukuri
Tubuh menyerahkan diri pada Kecerdasan di dalam untuk
selaras lagi
Hidup dengan pemberian yang melimpah, yang mewah,
yang selalu ditawar-tawarkan
Realitas di luar mencerminkan Realitas di dalam!
Aku terlibat pembicaraan serius dengan pikiran dan perasaanku
Dan serasa takdirku menjuntai turun dengan serta merta



280510