Di tapal batas penderitaan
Terbentur dengan kerasnya pada ada dan ketiadaan
Cinta yang otentik terpahat di
gerbang diri
seperti Jarak yang tak
terjembatani
seperti rasa jijik yang diinsyafi
sebagai kegelisahan
Aku tertawa meski tak menolong
Aku sembunyi ke tempat-tempat di
mana hidupku terlihat
Neraka main belakang, kepalsuan
membungkus sepi
Kebohongan yang ingin kutanggung
sendiri, yang dangkal
dan dapat diakui, roh kata-kata yang bangkit dari
pemikir mati: citranya yang tawar
250310
Tidak ada komentar:
Posting Komentar