Buku Harian Pejalan Tidur

Blog Buku M. Nahdiansyah Abdi

Laman

Beranda
Cover buku
Ruang Puisi
Tentang saya
Blog buku lainnya

Tentang saya

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis!Bagikan ke X Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Langganan: Postingan (Atom)

Judul puisi

Aku Waktu Tidak Butuh Bisikmu (1) April Mop (1) Banjarmasin Suatu Ketika (1) Bernafas dengan Kematian (1) Bernyali (1) Bicara pada Tidur (1) Cakrawala (1) Fokus (1) Foto di facebook (1) Gemuruh (1) Harkat (1) Hemokromatosis (1) Humor tertinggi (1) Hymne Peziarah (1) Isme atau orang (1) Jalan Lain Cinta (1) Katsuragawa (1) Kedipan (1) Keheningan yang mempersatukan (1) Kehilangan (1) Kekinian (1) Kekuasaan dan arogansi (1) Keseimbangan (1) Koma-Nada (1) Lanskap rindu (1) Manusia Mencari Makna (1) Memaafkan (1) Menangkapi Angin (1) Mencintai (1) Mengamati diri (1) Menyadari (1) Midas (1) Mimpi (1) Nirkabel (1) Penyatuan (1) Peran dan Jati Diri (1) Perayaan Cinta (1) Percakapan di Dalam (1) Rendah hati (1) Risiko (1) Ruang bernafas (1) Saatnya (1) Sakit (1) Salah Buru (1) Sang pemikir (1) Semata Kehidupan (1) Sendiri (1) Sendu (1) Senyawa (1) Seonggok Mayat (1) Sesumbar (1) Stambul Nafas (1) Sumber air dalam diri (1) Tanah berpijak (1) Tentang Wanita yang Menguap dan Jam Tangannya yang Sialan (1) Terlihat Bodoh (1) Tertawa di atas penderitaan (1) Tiga Sajak Hancur (1) Tiran Sepanjang Zaman (1) Tujuan (1) Yatim piatu (1)

Entri Populer

Stambul Nafas

Dalam penderitaan, hati saya senang saya memiliki alasan untuk bertahan Memandang keindahan yang prismatis ini cahaya membias mela...
Keseimbangan

Sebagaimana air selalu mencari tempat yang r ...
Saatnya

Sesekali kau perlu berdiri di tengah hujan Hanya untuk mendengar pesan kefanaan yang mereka bawa Kamu tersentak ketika keningmu ...
Perayaan Cinta

Cinta mendamaikan Cinta itu teduh Cinta hanya memiliki satu sisi Bahasanya mudah dipahami oleh siapapun Cinta selalu tulus Cin...

Total Tayangan Halaman

Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.