Jumat, 07 Oktober 2011

Salah Buru



Tak peduli seberapa jauh kau berjalan
Ini hanya soal menguak-membongkar lapisan
Kita telah sampai: tepat di tempat
kita berpijak sekarang
dengan udara yang itu-itu juga
dengan bunga semerbak yang meneduhkan mata
dengan kematian, kekejaman, kesesakan
Keindahan yang salah buru
Aku termenung di tepian kata, dalam
belantara bahasa: bersiul sandi-sandi Pramuka!

Luka itu baik
Kehilangan itu benua baru
Emosi itu ketukan angin di jendela
Tapi akar apa ini yang bertiup dari kegaiban?
Sebuah ruang, perabot kenangan, hampir-hampir
tak kuasa untuk menyebutnya: Rumah
ketika dari mataku sesuatu menitik seperti getah


280410

Tidak ada komentar:

Posting Komentar