Jumat, 07 Oktober 2011

Tanah berpijak


                                                               Dr. Risa Permanadeli

Pak Anjing, dengkurmu macam doa
menyepak tulang kering malam
Aku baru bangkit dari kedai
Pura-pura lupa bayar
Lalu meludahi diri sendiri
Tanah yang sungguh berharga: Cuh!

Sesuatu yang meleleh dari sejarah
sebuah konstruksi yang tampaknya mengganggu
tentang begitu dan begini
tumbuh menjadi mata rantai terkonyol
dalam hidupku, tentu hidup kalian juga

Kini apa? Kedai yang obrak-abrik
Anak manusia yang bertumbangan
yang awam: yang menyerahkan setangkai
moralitas kosong
di luar kesadaran
Aku berjalan gontai, namun merasa
tangis keras kehidupan telah lahir


120410



Tidak ada komentar:

Posting Komentar