Kamis, 22 September 2011

Mencintai

hujan membasahi blog
di dashboard bangkai filsuf menguap
jangan sebut-sebut Realitas di sini,
cinta yang terkutuk menyiram kesumat:
entitas terakhir nubuat

jika si penyendiri tawar menawar kegilaan
sayap yang ia pikirkan ia bakar dengan api imajinasi
ruang kosong yang bernalar ini, tahu
dengan cinta yang bagaimana harus melarutkan diri

kegembiraan
atau puisi
atau orang-orang yang mengeluh itu
yang mengerang didera rindu
wajah-wajah penuh bedak
menginginkan bangun dengan kesal

lupakan terbang, selama ada di dalam
kematian yang liar yang bangkit sebab mencintai


240210

Tidak ada komentar:

Posting Komentar