hujan membasahi blog
di dashboard bangkai filsuf menguap
jangan sebut-sebut Realitas di sini,
cinta yang terkutuk menyiram kesumat:
entitas terakhir nubuat
jika si penyendiri tawar menawar kegilaan
sayap yang ia pikirkan ia bakar dengan api imajinasi
ruang kosong yang bernalar ini, tahu
dengan cinta yang bagaimana harus melarutkan diri
kegembiraan
atau puisi
atau orang-orang yang mengeluh itu
yang mengerang didera rindu
wajah-wajah penuh bedak
menginginkan bangun dengan kesal
lupakan terbang, selama ada di dalam
kematian yang liar yang bangkit sebab mencintai
240210
Tidak ada komentar:
Posting Komentar